Bank Artikel

ku-Cari, ku-Baca, ku-Arsip-kan. ^Semoga bermanfaat^

01 Mei 2011

Syukurilah Kejelitaanmu!

Kejelitaan dan kecantikan. Duhai, betapa mempesonakan. Membuat hati tertawan dalam kilasan bayangan-bayangannya. Banyak pria yang benar-benar terpenjara dalam jeruji-jeruji mengenangnya. Sudah tentu, karena ini adalah sebuah hukum alamiah, peristiwa semacam ini selalu berulang. Di setiap zaman. Di setiap tempat.

Para pemilik kejelitaan itu sungguh menyadari kekuatan yang dimilikinya. Ada kebanggaan tersendiri di hatinya bila ada pria yang terjerat dan tertawan dalam mengenangnya. Semakin banyak jumlahnya, ah... semakin berhargalah dirinya ia rasakan. Tapi ada sebuah pertanyaan yang tak kunjung terjawab dengan cerdas oleh mereka; lalu setelah itu, apa?? Yah, setelah tawanan-tawanan kejelitaanmu sedemikian banyak dan engkau merasa semakin berharga, lalu setelah itu apa??

Ah, sudahlah.

***


Sebuah kisah tentang kejelitaan. Di jantung kota suci Islam, Mekkah al-Mukarramah...

Seorang wanita yang sangat jelita tengah duduk bersama suaminya di rumah mereka. Wanita itu sedang mematut wajahnya di cermin. Duhai, betapa jelitanya aku. Ia berbisik sendiri sembari tersenyum. Ada kebanggaan yang luar biasa dahsyatnya tiba-tiba mengalir dalam dadanya. Ia tak kuasa memendamnya. Hingga akhirnya ia menengok kepada suaminya, dan mengatakan,

"Wahai suamiku, coba engkau liat wajahku ini, betapa jelitanya."

Suaminya tersenyum.

"Tentu, istriku. Wajahmu begitu rupawan..."

"Menurutmu, dengan kejelitaan wajahku ini, adakah pria yang tak tergoda saat memandangnya??" tanya wanita itu pada sang suami.

Pria itu terdiam sejenak. Tapi tidak lama.

"Ada, Istriku," jawabnya.

"Apa??! Engkau mengatakan ada orang yang tidak akan tergoda melihat wajahku ini??! tanya sang istri penuh keterkejutan. Bagaimana mungkin, pikirnya.

"Iya, istriku. Ada seorang pria yang tak akan tergoda oleh kejelitaanmu itu..."

"Sssi..apakah dia, Kanda?"

"Pria itu adalah 'Ubaid ibn 'Umair [seorang ulama dan juga ahli ibadah di Mekkah pada waktu itu]..." jawab sang suami.

Tampak sekali sebuah kegelisahan menggelayuti wajah wanita rupawan itu. Ia gelisah karena tidak habis pikir. Bagaimana mungkin?? Tapi tiba-tiba saja ia menerima sebuah bisikan. Bisikan syetan yang menunggangi ketakjubannya pada kecantikannya sendiri...

"Suamiku, apakah engkau mengizinkan aku untuk menggodanya??" pintanya tiba-tiba.

Entahlah apa yang ada dalam pikiran pria itu mendengar permintaan istrinya. Tapi...

"Baiklah, aku mengizinkanmu untuk menggodanya," jawabnya.

Wajah wanita cantik itu seketika berubah cerah. Cerah bercampur aroma kenakalan seorang wanita.


(bersambung... -insyaa Allah-)

0comments:

Posting Komentar