Bank Artikel

ku-Cari, ku-Baca, ku-Arsip-kan. ^Semoga bermanfaat^

15 Mei 2011

Hikmah dari Layang-layang

Bismillah....

Allah berfirman,"Wahai orang2 yang beriman jagalah diri dan keluargamu dari api neraka..." (QS. At-Tahrim : 6)

Dalam ayat ini Allah mengingatkan dan memerintahkan kepada kita agar menjaga diri dan keluarga kita dari api neraka.
Imam Thobary dalam tasfsirnya mengatakan, "Hendaknya kalian saling mengajarkan amalan kebaikan yang jika kalian amalkan maka akan melindungi diri kalian dari neraka.

Ayat ini juga menjelaskan bahwa kewajiban kita untuk berdakwah kepada keluarga kita. Utamanya orang-orang yang paling dekat nasabnya dengan kita.
Kekuatan iman tak cukup menjadi milik pribadi melainkan tanggung jawab terhadap keluarga dan kerabat kita.
Kesholihan seorang ayah dan ibu akan sempurna bila diiringi dengan kesuksesan mengantarkan anak-anaknya pada jalan yang benar.

Ada ilustrasi sederhana untuk menanamkan keimanan pada generasi muda. Setidaknya tidak melepas si buah hati di luar batas dan senantiasa mengawasi serta mengarahkan mereka pada jalan yang benar.

Ilustrasi layang-layang...

Yah..sejenak mari kita perhatikan permainan layang-layang. Indah, asyik dan menyenangkan bahkan sampe-sampe waktu berlalu tak terasa ketika menikmati layang-layang. Ada ibrah yang menarik ketika menikmati layang-layang ini.
Bahwa layang-layang harus tetap terbang tapi tali tidak boleh lepas. Benang layang-layang harus tetap dalam genggaman dan kita kendalikan. Begitu pula mata harus senantiasa mengawasi alur pergerakan layang-layang.Bahkan kalau perlu ketika layang-layang putuspun kita harus berlari mengejarnya. Begitulah kebebasan layang-layang terbang tak boleh lepas kontrol.

Sama halnya ketika kita hendak menanamkan benih keimanan pada generasi muda Islam. Ketika kebebasan sudah diluar batas, harus ada yang mengarahkan agar tetap berada dalam koridor jalan yang lurus dan ketika laju zaman membuatnya menyimpang kita harus mengejar dan merangkulnya agar kembali ke pangkuan layaknya layang-layang agar kembali dalam dekapan kita.

Dan yang tidak kalah penting adalah kita berikan teladan yang baik kepada generasi muda kita. Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selalu menjadi teladan terdepan dalam berbagai kebaikan, sehingga orang-orang pun dengan mudah mencontoh beliau.

“Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagi kalian..(yaitu) bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan (kedatangan) hari akhirat dan dia banyak menyebut Allah…" (QS.Al-Ahzaab:21)

Sungguh….!!! Terkadang satu keteladanan yang kita amalkan itu lebih baik dari 1000 nasehat.

Kemudian jangan pernah kita lupa untuk menyisipkan doa2 kebaikan untuk keluarga dan orang2 yang kita cintai. Sebagaimana yang ALlah ajarkan :
"Dan orang-orang yang berkata : "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.." (Al-Furqan : 74)

Keturunan yang menyejukkan hati dikarenakan mereka taat pada Allah dan berpegang teguh pada syariat-Nya. Begitu pula pasangan suami istri, seorang suami ketika melihat istrinya taat pad Allah dan ia beriman maka sejuklah pandangan mata dan hatinya. Dan jika seorang istri melihat suaminya taat pada Allah dan ia beriman, maka sejuklah hait dan pandangan matanya.. (Syaikh Bin Bazz)

-dari berbagai sumber-


artikel dari grup "Cahaya Madinah" di facebook

0comments:

Posting Komentar